Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

MEMBERI = MENERIMA, MEN-SHARING PADA ORANG LAIN = MEMPERKAYA DIRI SENDIRI

by Ahmad M. Sewang Judul tulisan ini sudah pernah saya tulis, tetapi kali dalam versi yang berbeda. Pada versi pertama adalah tanggapan empati saat itu pada tulisan Aswar Hasan yang dikutip dari buku The Secret yang best seller dan telah diterjemahkan dalam 44 di seluruh dunia. Dalam tanggapan itu, saya menambahkan sebuah hasil diskusi pada Forum Dosen di kantor Tribun Timur. Seorang peserta mengemukakan pendapat, "Jika ada pengusaha mendirikan pabrik garmen, sambil berusaha mensejahterakan penduduk sekitarnya, hakikatnya pemimilik pabrik itu telah memperkaya dirinya sendiri, karena konsumen utama pabrik itu nantinya adalah penduduk sekitar lingkungan pabril itu sendiri." Artinya, memberi=menerima. Saya telah mengalami dalam men-sharing beberapa tulisan kepada beberapa media sosial, ternyata mendapatkan respon dan masukan serta memperkaya inspirasi untuk menulis ulang seperti judul di atas. Seorang teman, Rektor IAIN Jember, sudah beberapa tahun tidak ketemu, setelah membaca

PESAN BUNG HATTA PADA SAHABATNYA BUNG KARNO

by Ahmad M. Sewang  Setelah Ir. Soekarno mengambil jalan sendiri, tidak lagi ingin mendengar nasehat, maka tepat 01 Desember 1956 pecahlah Dwi Tunggal yang beken itu, Bung Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Dia meninggalkan istana wakil presidan, pindah ke jalan Diponegoro 57, memilih jadi rakyat biasa, kembali menggantungkan hidupnya dari menulis dan mengajar. Dengan bermodalkan gelar sarjana dari Belanda dan doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada. Dia mengajar di Universitas itu dan beberapa kampus lain. Menjelang akhir hidupnya Hatta masih dikenal publik sebagai sosok sederhana. Bahkan dia sulit membayar air PAM bulanan. "Begitu sederhana hidup pemimpin kita pada waktu itu,” kata Ali Sadikin dalam biografinya yang ditulis Ramadhan KH. Atas inisiatif Bang Ali, beliau mengangkatnya sebagai "Warga Kota Jakarta Utama" sehingga bebas dari pembayaran air PAM. Sejak Bung Hatta tidak lagi sejalan dengan pemikiran Bung Karno. Dwi Tunggal ini benar-benar

TERIMALAH KEBENARAN ITU DARI MANA PUN DATANGNYA

by Ahmad M. Sewang Tema ini berasal dari sebuah riwayat. Malah kebenaran atau ilmu pengetahuan harus diterima dari musuh sekalipun. Dalam sebuah hadis disebutkan,    الحكمة ضالة المؤمن؛ فاطلبوها - ولو عند المشرك -  Hikmah (ilmu pengetahuan) adalah barang yang hilang di tangan kaum mukmin, maka tuntutlah walau berada di tangan kaum musyrik. Di dunia perguruan tinggi para ilmuwan sudah biasa mengutip pendapat dari mana saja, jika dianggap benar dan relevan dengan objek bahasan. Kita sering mendengar kutipan  secara objektif dari mana pun pendapat itu asalnya. Di dunia pesantren sudah mulai ditanamkan yang dipelopori almarhum K.H. Abdurrahman Wahid yang sering disapa Gusdur. Beliau berkata, "Kebenaran bisa diperoleh dari mana saja. Ibaratnya barang yang bermanfaat harus dipungut sekalipun dari panta ayam asal berwajud telur," kata Gusdur.  Berdasarkan pengembaraan studi dan pengalaman membaca, juga berpedoman pada wasiat Nabi di atas, maka saya tidak pernah ragu sedikit pun mene

RESPONS PADA PILKADA DI DEPAN MATA

by Ahmad M. Sewang Pilkada sudah ada di depan mata, akan berlangsung 9 Desember 2020.  Pilkada yang dilaksanakan di tengah penyebaran covid-19, memerlukan ekstra hati-hati dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Belum lagi kebiasaan Pilkada, diselenggarakan dengan penuh intrik dan oligarki kepemilikan modal. Hanya saja kita  berharap agar Pilkada yang tinggal dua bulan lagi berjalan sukses dengan cara setiap konstentan mampu mengendalikan diri. Seperti kita maklumi salah satu aturan KPU yang tidak boleh diabaikan adalah penggunaan money politic, tetapi apakah bisa dipatuhi? Jangan sampai seperti Pilkada sebelumnya sering menyisahkan cerita kurang sedap. Penulis ingin men-sharing sebuah pengalaman. Suatu ketika penulis satu hotel di Jakarta dengan seorang mantan Bupati yang berasal dari daerah yang sama. Penulis menggunakan kesempatan itu walau lewat candaan bertanya, "Berapa cost yang harus dipersiapkan jika ingin mendaftar sebagai kandidat Bupati? tanyaku penasaran. Beliau men

TENTANG BUNG KARNO

PESAN BUNG KARNO: "PERJUANGAN LEBIH BERAT ADALAH MELAWAN BANGSA SENDIRI."  By. Ahmad Sewang "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah  (sebagai musuh yang jelas), namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri ," (yang sulit dibedakan kawan dan lawan), pesan Ir. Soekarno, presiden pertama RI. Memang, jasa monomental Ir. Soekarno adalah kemampuannya mempersatukan seluruh rakyat Indonesia yang ber-Bineka Tunggal Ika, yang pusparagam dilihat dari segi etnis, suku, dan agama dengan menciptakan common enemy dalam mengusir penjajah dari Ibu Pertiwi tercinta. Sementara kolonial selalu berusaha sebaliknya, menggunakan  politik devide et impere demi melestarikan imperialisme mereka. Mungkin dahulu tidak pernah terbayangkan kebenaran  perkataan Soekarno tersebut. Sebab mana mungkin ada yang lebih sulit dari melawan penjajah yang diperlengkapi senjata paling canggih saat itu? Namun, kenyataan sosial setelah 75 tahun merdeka dan kolonial sudah an

ISLAMISASI DI MASA AWAL(Sejarah Pemikiran Manusia terhadap Misteri)

by Ahmad M. Sewang  Mubalig di masa awal, tidaklah memperkenalkan Islam langsung secara kaffah (menyeluruh), melainkan via metode tadrij (secara bertahap) bahkan pada masa awal Islam dikembangkan dalam bentuk minimal, yaitu cukup dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Metode itulah yang dipraktikkan three datuks' (tiga datuk) pembawa Islam pertama di Sulawesi Selatan. Sebab jika Islam langsung dikembangkan secara kaffah, maka para pembawa Islam bukannya sukses akan diperoleh,  melainkan kegagalan akan menghadang. Bagaimana seorang Raja yang sedang asyik menikmati kekuasaan, lantas para mubalig memberi tahu bahwa Islam itu tidak mengenal stratifikasi sosia? Bagaimana mungkin seorang mubalig membebani pengikutnya yang baru muallaf dengan enam rukun imam dan mengamalkan lima rukun Islam sekaligus?  Islam dikembangkan secara tadrij, menurut pandangan pembawa Islam awal, dimaksudakan bahwa yang akan melakukan intensifikasi Islam secara komprehensif adalah generasi sesudah mereka. Saya

KHAZANAH SEJARAH:MENGHINDARI SIKAP FANATISME

by Ahmad M.  Sewang  Menghindari segala bentuk sikap fanatisme. Itulah pesan utama Syekh Yusuf al-Qardawi dalam bukunya, Al-Shahwah al-Islamiah. Fanatisme adalah keyakinan pada sesuatu yang dilakukan secara berlebihan, misalnya, fanatisme pada satu pendapat, termasuk pendapat sendiri, fanatisme terhadap mazhab, partai, organisasi, negeri, daerah, dan sebagainya. Fanatis secara berlebihan memang tidak dibolehkan karena bisa berdampak negatif dan menghilangkan sikap objektif dalam memandang sesuatu. Fanatisne dapat juga didefinisikan mencintai atau membenci sesuatu secara berlebihan sebab bisa mengarah pada sikap fanatisme buta. Namun, melihat dan menilai sesuatu dengan apa adanya justru dibenarkan dan seharusnya diamalkan. Salah satu bentuk sikap fanatis yang bisa mengarah pada fanatisme buta atau blind fanatic adalah fanatik pada pendapat sendiri atau تعصب للرئى. Fanatisme terhadap pendapat sendiri, hanya dirinya saja yang merasa paling benar, di luar dirinya adalah salah. Menurut Nurc

INTEGRASI ANTARA JASMANI DAN RUHANI

by Ahmad M. Sewang  Bagian Pertama Salah satu bentuk ajaran Islam adalah memelihara dua kepentingan secara seimbang, saimultan dan bersamaan antara dua yang saling melengkapi, yaitu antara kepentingan dunia dan akhirat, antara pengembangan iptek dan imtak serta antara kepentingan jasmani dan ruhani.  1. Kesehatan Jasmani Ketika Allah swt  memberi khabar kepada para Malaikat, seperti dalam QS al-Hijr: 28-29, وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِّن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu  berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud." Informasi ini memberi petunjuk bahwa manusia yang diciptakan Tuhan

KHAZANAH SEJARAH:KISAH HISTORIS DARI KAMPUNG

Tulisan ini mulanya akan diviralkan secara utuh dalam satu kesatuan, tetapi karena agak panjang, maka dibagi dalam dua seri: KHAZANAH SEJARAH: KISAH HISTORIS DARI KAMPUNG by Ahmad M. Sewang  Bagian Pertama Saya bersyukur dan berterima kasih pada-Mu ya Allah, sebab Engkau telah menganugrakan padaku tempat lahir. Saya dilahirkan di sebuah kampung, namanya Pambusuang, Polmas, Sulawesi Barat. Sejak dahulu kala, kampung ini menjadi tempat memproduksi sejumlah ulama di Sulawesi Barat. Hasil produksinya ada dari luar provinsi ini, seperti HM. Asyik, pendiri Masjid HM Asyik di Jl. Pettarani Makassar. Beliau pernah menimbah kitab kuning di kampung ini. Kisah dari kampung ini sengaja diviralkan untuk menyadarkan bagi netizen, terutama komunitas kampung ini bahwa kita berada dalam perubahan setiap detik, apalagi jika peristiwanya sudah berlalu sekian dekade. Karena itu, tidak boleh membakukan sebuah paham tradisi keagamaan. Paman saya berkata, "Dahulu orang sangat yakin apa yang ia pelajari