Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

PERKOSA ISTRI, BERDOSAKAH?

Oleh: Dr. H.Muammar Bakry, MA. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Berhubungan badan antara suami istri (jimak) adalah satu dari hikmah disyariatkannya pernikahan. Berbagai penelitian yang viral di beberapa medsos tentang manfaat berhubungan suami istri bagi kesehatan tubuh jika dilakukan secara sehat dan teratur, seperti membakar kalori, menjaga sistem kekebalan tubuh dan lain sebagainya.  Tentu hasil penelitian seperti ini harus terus diuji keabsahannya dari masa ke masa atau dari kasus ke kasus. Sebab boleh jadi pengalaman antara satu dengan yang lainnya berbeda.  Namun hal yang pasti bahwa hubungan suami istri adalah satu dari sekian cara dalam mengakrabkan suami dengan istri untuk saling menikmati kebahagiaan hidup berumah tangga. Hadis yang popular memerintahkan bagi yang sudah mampu ( alba’ah ) hendaknya segera menikah. Para ulama memaknai “ Alba’ah ” mampu secara materi dan nonmateri. Kemampuan nonmaterial ditandai salah satu di antaranya adalah memiliki gairah (syahw

KHAZANAH SEJARAH: AL-QARDAWI MENJAWAB TRANSFORMASI IPTEK

by Prof. Dr. H.Ahmad M. Sewang, MA Bagian Pertama  Al-Qardawy menulis tentang faktor penyebab munculnya perbedaan yang dilarang. Di bawah ini sengaja saya salin teks  orisinalnya agar netizen bisa menganalisah dan memperkayanya:  الاختلاف المذموم هو: ١. ماكان سببه البغي واتباع الهوى، ... . ٢،- وهوختلاف الذى يؤدى إلى تفرق الكلمة وتعاد الامة، وتنازع الطوائف، ...، Perbedaan yang tercela adalah: 1. apabila menimbulkan kebencian dan mengikuti hawa nafsu. ...Allah mengecam dan mencela umat terdahulu yang ingin tetap melestarikan perbedaan, karena didorong kecintaan berlebihan pada dunia. Kecaman ini, boleh saja terjadi pada umat masa kini yang ingin mempertahankan perpecahan karena secara tak sadar ingin mendapatkan keuntungan duniawi dari sebuah lembaga bantuan yang juga punya kepentingan tertentu pula. 2. Perbedaan pendapat yang mengakibatkan timbulnya perpecahan  dan permusuhan sesama umat dan antar kelompok. ...Walau pun menyangkut masalah furu, jika bisa membawa pada perpecahan juga dik

MENAKAR HUKUM CADAR

Dr. H Muammar Bakry, MA Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alaudddin Mereka yang berpendapat bahwa cadar itu wajib bagi perempuan didasari pada pemahaman QS. Annur: 31 dan 53, yaitu: QS. Annur: 31  (…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka…)   QS. Annur: 53  Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka…) Berdasarkan kedua ayat tersebut di atas  maka ulama dahulu hanya memperdebatkan posisi antara sunah dan wajib. Tidak ada satu pun ulama yang menyatakan cadar itu sebagai budaya.  Tekanan perintah pada potongan ayat “mintalah dari belakang tabir“, menunjukkan keharusan ada tirai seperti cadar agar tidak terlihat langsung wajah istri Nabi.  Memang wajah menjadi mahkota seseorang, maka zinah (hiasan) yang paling berharga dalam diri manusia adalah wajah. Seseorang akan menjadi me

HAZANAH SEJARAH: PERBEDAAN YANG TERCELA

Prof. Dr. H. Ahmad M. Sewang, MA. Bagian Pertama Beberapa postingan sebelumnya lebih banyak memperkenalkan bagaimana bersikap toleransi pada perbedaan. Postingan kali ini akan menintrodusir perbedaan yang tidak dibenarkan baik sebagai umat atau bangsa, yaitu jika perbedaan itu akan jadi faktor penyebab timbulnya kekisruhan, kegaduhan, dan perpecahan, apalagi jika terjadi kekerasan di tengah masyarakat. Sebab asas utama bermasyarakat adalah persatuan dan menghindari timbulnya perpecahan. Persatuan diperlukan justru karena umat tidak seragam. Mereka berada dalam keanekaragaman bahasa, budaya, suku, mazhab, pemahaman agama dan sebagainya. Apalagi di Indonesia, negeri yang bhinneka, multi etnis dan suku. Boleh jadi benar pendapat yang mengatakan, "Jika ada usaha yang memaksakan kehendaknya agar semuanya menjadi sama dan seragam hanya satu pendapat, agama, dan paham keagaman. Usaha itu sama dengan upaya melestarikan perpecahan dan konflik itu sendiri." Persatuan bukan menyamakan s

E-LEARNING DAN MADRASAH

Oleh Badruzzaman Pendahuluan   Sejumlah analis menyatakan bahwa pengangkatan Nadim Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan karena Presiden Joko Widodo menghendaki penggunaan secara maksimal teknologi dalam proses pendidikan. Nadim Makarim adalah sosok pemuda yang menguasai teknologi informasi, baik dari aspek keilmuan maupun bisnis. Setelah tamat SMA di Singapura ia melanjutkan pendidikan di Brown University Amerika Serikat dan meraih master di Harvard University. Ia memiliki berapa karya bisnis yang berbasis teknologi informasi, diantaranya Zalora Indonesia (tokoh online fashion dan kecantikan yang memasarkan koleksi produk busana dan kecantikan), GO-JEK (perusahaan teknologi yang melayani secara online angkutan melalui jasa ojek), selanjutnya ia pula mengembangkan Go-Pay (dompet virtual yang dapat dipergunakan untuk membayar berbagai layanan GO-JEK, dan berbagai pengalamannya memimpin lembaga bisnis lainnya. Menurut Nadiem Makarim, bahwa salah satu pesan Presiden Joko Widod

KHAZANAH SEJARAH: IBU SUKMAWATI MEMBUAT PERTANYAAN ILLOGICAL

by. Prof. Dr. H. Ahmad M. Sewang, MA. Dalam tinjauan sejarah membuat perbandingan antara Soekarno dengan Nabi Muhammad saw. atau   Pancasila dan al-Quran, dan siapa yang berjuang pada kemerdekaan Indonesia, apakah Soekarno atau Nabi Muhammad saw? Sebuah pebandingan tidak setara, kekanak-kanakan dan tidak logis. 1. Semua orang tahu bahwa Soekarno adalah seorang manusia yang dikaruniai  kecerdasan dan semangat juang anti kolonial dalam membebaskan bangsanya dari kolonial yang harus diapresiasi sebagai pahlawan bangsa. Sedang Nabi Muhammad saw. seorang Rasul yang sengaja diutus untuk menyelamatkan umat manusia dari kezaliman dan menjadi rahmat untuk semua. 2. Semua orang tahu bahwa Pancasila kreasi Seokarno yang digali dari bumi ibu pertiwi Nusantara sebagai titik temu dari keanekaragaman warga negara yang serba multi, bagi kita sebagai warga negara perlu memberi penghormatan pada Soekarno sebagai panggali Pancasila. Sebaliknya, Al-Quran adalah pedoman hidup umat demi keselamatan dunia da

KHAZANAH SEJARAH:TRANSFORMASI BERLANGSUNG CEPAT, DI LUAR PERKIRAAN

by  Prof. Dr. H. Ahmad M. Sewang, MA   Bagian Pertama Tulisan ini sengaja di-sharing, sebagai uji publik untuk menerima masukan para netizen. Pemikiran ini mulanya disampaikan secara tergesa-gesa untuk civitas akademika Fakultas Dakwah dan Humaniora UIN Alauddin  pada peringatan Maulid di rektorat, 12 November 2019. Tulisan dibuat dalam tiga seri berturut-turut. Yang saya harap agar dibaca semua, baru ditanggapi. Pada awal era reformasi, 1988, masih langka  orang punya handphone (HP). Orang yang bawa HP boleh dikata manusia langka. Itulah pengalaman saya ketika ke Bandung bersama rombongan Pendidikan Kader Ulama. Seorang pimpinan pesantren Babussalam menjemput kami dengan membawa HP,  kami melihatnya saat itu sebagai ulama modern yang hebat dan langka, sebab di Makassar belum ada ulama yang bawa HP. Merek HP-nya adalah Ericsson yang hanya bisa mengirim percakapan, belum bisa sms, apalagi selfi. Sekarang HP merk Erecson sudah tidak ada lagi digantikankan merek lain yang bermunculan. HP

ORASI ILMIAH JK PADA MILAD KE-54 UIN ALAUDDIN

by Ahmad M.  Sewang Milad  UIN Alauddin Makassar, 13 November 2019 begitu meriah yang dihadiri Dr. (Hc) H. Moh. Jusuf Kalla yang sering disapa JK selaligus memberi orasi. Rektor, Prof. H. Hamdan Johannes, mengapresiasi kehadiran JK sebagai Bapak Bangsa dan Bapak Perdamaian dalam menyelesaikan komplik yang terjadi di beberapa daerah. Rektor memohon dengan hormat kiranya hidirin berdiri sejenak sambil memberi applause standing ovation sebagai penghormatan yang dalam pada beliau, sampai gedung auditorium bergema tepuk tangan.  Dalam orasi ilmiahnya, JK menggugah kesadaran hadirin tentang ajaran Islam yang sederhana. Jika disimpulkan ada dua. Pertama, hablun min Allah, menjaling hubungan baik dengan Allah. Kedua, Hablun mana an-nas, memperbaiki hubungan pada sesama manusia. Beliau pun memberi contoh perang yang tak berkesudahan di Timur Tengah sebagai pertanda hubungan antara sesama manusia tidak diamalkan. Belaiu memberi bahan pemikiran pada para mahasiswa bahwa PNS bukan lagi sesuatu yan

IN MEMORY HUSNI DJAMALUDDIN

by Prof. Dr. H. Ahmad M.  Sewang, MA. Bagian Pertama Sehubungan dengan Haul Husni Djamaluddin ke-15 di Tinambung, Polman, 10 November 2019 lusa. Saya ingin sekali hadir bersama dengan penyair Madura, D. Zawawi Imron, tetapi karena masih dalam pemulihan dari sakit, sehingga tidak memungkinkan hadir. Sebagai gantinya saya mengirim in memory dalam dua seri, hari ini dan besok, sebagai berikut: Menurut riwayat, setiap zaman akan hadir seorang manusia pilihan. Di tanah Mandar lahir seorang anak manusia bernama Husni Djamaludin. Beliau manusia pilihan yang genius di bidang sastra yang mendapat julukan sebagai "Panglima Puisi". Walau saya mengenalnya agak terlambat, yaitu ketika pindah kos ke jalan Maipa tahun 1979. Tetapi, perkenalanku cukup intens dan berkualitas. Rumah kos saya tidak jauh dari rumah beliau di Jl. Kelapa. Kami memiliki tempat pengabdian yang sama di Masjid Aqsha. Beliau sebagai ketua pengurus Masjid Aqsha dan saya sekertaris umum remajanya. Beliau sebagai ketua pe