Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Respons Pemuka Masyarakat Terhadap Forum Komunikasi Kerukunan Antarumat Beragama Pasca Kerusuhan di Maluku

Forum Komunikasi Antarumat Beragama (FKAUB) merupakan forum yang dibentuk atas inisiatif Kanwil Dep. Agama Maluku. Pembentukan forum sudah dilakukan sejak lama, bahkan pembentukannya dilakukan sejak awal-awal pemerintahan Orde Baru, yaitu bersamaan dengan munculnya SK bersama antara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI tentang Kerukunan Hidup Umat Beragama. Namun, akhir-akhir ini, FKAUB tanpak tidak aktif lagi. Menjelang berakhirnya Orde Baru, seiring dengan bermunculan fenomena-fenomena konflik di nusantara, baik konflik bernuasa etnik, agama, bahkan politik, maka aktifitas forum tersebut tampak terhenti. Lebih khusus di Ambon , yang nota bene pernah dilanda konflik bernuansa agama selama lebih kurang 5 tahun, aktifitas FKAUB pun terhenti. Proses pengaktifan kembali forum tersebut dilakukan pada tahun 2002. Pengaktifan kembali FKAUB di Kota Ambon dimulai dengan menyusun pengurus baru. Pada proses pembentukannya, Kanwil Agama mengundang berbagai tokoh agama mulai dari tin

Acuan Kategori Aliran Sempalan Menurut Masyarakat Gorontalo

  Ada enam katergori yang dijadikan acuan oleh masyarakat Gorontalo dalam mengidentifikasi aliran sempalan. Yaitu: 1.     Rukun Iman Mayoritas masyarakat Gorontalo menganut agama Islam. Ajaran-ajaran agama Islam menjadi pemahaman, ritual,  maupun pola perilaku sosial masyarakat Gorontalo. Pemahaman terhadap aspek aqidah merupakan paham domain masyarakat Gorontalo, seperti keesaan Allah swt berserta sifat-sifatnya, keyakinan terhadap Alquran sebagai satu-satunya firman Tuhan, sumber utama ajaran Islam, Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, Allah SWT memiliki sejumlah malaikat, kepercayaan terhadap hari akhirat dan takdir baik dan buruk.  Pemahaman aqidah ini yang menjadi kriteria utama yang dijadikan acuan untuk mengindetifikasi aliran sempalan. Pada tahun 2008, terdapat sebuah kolompok di Gorontalo yang menyatakan adanya nabi selain Nabi Muhammad saw. Diketahui bahwa penganut paham ini (Aliran Ahmadiyah) berasal dari luar Gorontalo yang diduga datang dengan kepentingan terten