H. FADLI LURAN: SIAP BERKURBAN DEMI PENGEMBANGAN AGAMA Oleh Ahmad M. Sewang
Prof. Dr. M. Quraish Shihab, M.A., adalah salah satu ulama yang mendapatkan keberkahan besar. Selain dicintai Allah SWT, beliau juga dihormati dan dikagumi oleh banyak orang.
Ketika menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Al-Azhar, pembimbingnya—yang seorang tunanetra—mengungkapkan bahwa ilmunya sudah mencukupi untuk meraih gelar doktor. Namun, Quraish Shihab menjawab dengan penuh kerendahan hati, "Doktor di Indonesia ibarat SIM, harus dimiliki agar bisa berkiprah lebih luas." Akhirnya, beliau berhasil menyelesaikan disertasinya dengan predikat mumtaz (sempurna), menjadi doktor pertama dalam ilmu tafsir di Asia Tenggara.
Sekembalinya ke Indonesia, banyak pihak menginginkan agar beliau mengabdi di tempat mereka. Ulama dan pemimpin di Makassar berharap beliau menetap di tanah kelahirannya, sementara ilmuwan di Jakarta menginginkan beliau berkarya di ibu kota agar manfaat keilmuannya bisa dirasakan lebih luas.
Di Makassar, seorang saudagar bernama H. Fadli Luran, yang memiliki kepedulian besar terhadap perkembangan agama, bahkan telah menyiapkan rumah untuk Quraish Shihab. Dengan penuh ketulusan, ia bertanya kepada Quraish tentang sisa tabungannya—menyadari bahwa setelah menyelesaikan studi, keuangan seseorang biasanya terbatas. Sisa tabungan itu pun dipakai untuk membangun rumah di Makassar.
Namun, demi kepentingan nasional, Quraish Shihab akhirnya memilih menetap di Jakarta, tempat yang memungkinkan beliau berkiprah secara lebih luas. Keputusan ini membawanya menjadi bagian dari berbagai lembaga internasional, seperti Majlis Hukama yang berpusat di Al-Azhar, serta berdampingan dengan tokoh-tokoh umat, termasuk mantan Perdana Menteri Tunisia dan Grand Syekh Al-Azhar.
Pengorbanan H. Fadli Luran dalam mendukung perkembangan agama menjadi teladan bagi kita semua. Ia menunjukkan bahwa dukungan terhadap ilmu dan ulama bukan sekadar kata-kata, tetapi juga tindakan nyata.
Wassalam,
Kompleks GFM, 16 Maret 2025
Komentar