KEPUTUSAN PAHIT YANG MELEGAKAN

by Ahmad M. Sewang 

Malam itu tanggal 17 Juli 2021,  Wali kota, di rumah pribadinya memimpin rapat dengan mengundang para ulama, ormas Islam se kota Makassar. Walikota memberi informasi tentang kondisi terakhir kota Makassar mengenai penyebaran covid-19, sebelum mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan hari raya Iduladha 1442 H dan tatacara pemotongan dan pembagian daging kurban.

Setelah walikota menyampaikan beberapa surat edaran dan saran para pimpinan daerah dan para ahli epidemiolog. Beliau mrnggambarkan pandemi covit-19 begitu cepat berkembang, ketika Idulfitri lalu yang tertular masih terbatas hanya 12 pasien, sekarang 17 Juli sudah 340 pasien yang tertular. Seluruh kecamatan di Makassar sudah zona merah dan varian virus delta yang penyebarannya sangat cepat sudah memasuki kota Makassar dan sudah ada 12 orang pasien yang tertular.

Peserta pertemuan malam itu, diberi kesempatan bicara, hampir semuanya memberi masukkan. Keputusan itu di antaranya memindahkan salat Id ke rumah masing-masing untuk menghindari kerumunan dan panitia lebih aktif dalam membagikan daging kurban bagi yang berhak. Pemindahan ini semoga membawa hikmah agar semua kepala rumah tangga muslim bisa jadi imam dan khatib.

Saya memandang walikota dan para peserta merasa lega karena tidak ada yang ditutup-tutupi. Karena itu, saya yang mewakili DPP IMMIM mengatakan keputusan lewat edaran Walikota nanti menjadi keputusan bersama dan tanggung jawab bersama. Karena yang hadir adalah para ulama dan mubalig memiliki kewajiban mensosialisasikannnya ke bawah sampai ke jamaah sekalipun pahit. Keputusan yang diambil ini, memang berat dengan alasan:
1. Sejak sebulan rata-rata panitia masjid sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Aduladha tersebut yang dirayakan sekali setahun.
2. Para khatib pun telah siap dengan naskah khotbanya.

Dengan alasan tersebut saya meminta agar edaran tersebut dibuat se "hilm" mungkin, yaitu tegas tetapi bijaksana. Tegas karena menyangkut keselamatan nyawa masyarakat. Di dalam Alquran, jika kita membiarkan satu nyawa yang mati sia-sia sama dengan membiarkan sia-sia seluruh manusia, tetapi satu nyawa yang diselamatkan berarti seluruh nyawa telah diselamatkan. Bijaksana dimaksudkan dengan seluruh tindakan yang dilakukan terukur dan tidak perasaan arogansi.

Kami yang hadir malam itu mengikuti keputusan Walikota berdasarkan sikap rasional dengan alasan yang kuat. Akhirnya, sebagai ketua DPP IMMIM mohon maaf pada seluruh jamaah, panitia masjid dan para mubalig bahwa inilah keputusan pahit yang harus diambil, tetapi inilah alternatif terbaik bagi kita semua semata-mata demi keselamatan umat secara keseluruhan sesuai pesan Nabi,
لاضرر ولا ضرار
Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak pula pada orang lain. والله اعلم

Wassalam,
Makassar, 19 Juli 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

SISTEM KEKERABATAN ORANG BUGIS, MAKASSAR, MANDAR DAN TORAJA

SEKILAS SEJARAH MASUKNYA KRISTEN DI ALOR