KHAZANAH SEJARAH:PERUBAHAN SOSIAL BERLANGSUNG CEPAT BAK AIR BAH TAK TERBENDUNG (1)

by Ahmad M. Sewang

Ketika Nabi hijrah ke Madinah, di antara program beliau adalah mengunjungi masyarakat petani kurma. Dalam hadis disebutkan, bahwa pra petani waktu itu sedang mengawinkan serbu kurma. Nabi menyapa mereka,  "Kalian sedang kerja apa?  Mereka berkata, "Kami biasa melakukannya." Nabi berkata, 
لو لم تفعلوا كان خيرا، قال: فتركوه فنفضت، أو قال فنقصت، 
"Mungkin jika Anda tidak melakukannya, itu akan lebih baik."  (Para petani itu menganggapnya sebagai wahyu), sehingga mereka meninggalkannya dan ternyata gagal panen. Nabi bersabda: Saya juga manusia biasa, jika saya memerintahkan pada kalian masalah "din", maka peganglah itu, tetapi jika saya memerintahkan dari pendapat saya sendiri, (ketahuilah) saya juga adalah manusia biasa.
وإذا أمرتكم بشئ من دينكم فخذوا به، وإذا أمرتكم بشئ من رأيي فإنما أنا بشر
Diriwayatkan Muslim dan an-Nasa'i.
Di tempat lain Nabi bersabda, أنتم أعلم بأمر دنياكم, lengkapnya hadis itu berbunyi,
عن أنس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم مر بقوم يلقحون النخل، فقال: (لو لم تفعلوا لصلح، قال: فخرج شيصًا) - تمرًا رديئًا - فمر بهم، فقال: (ما لنخلكم؟)، قالوا: قلت كذا وكذا.. قال: ( أنتم أعلم بأمر دنياكم)

Islam adalah agama fitrah yang selalu menjaga keseimbangan dari dua kutub yang saling berhadapan antara din dan dunia. Apa itu din? Kita akan memasuki aneka pendapat. Satu di antara definisi dikemukakan oleh Syekh Yusuf al-Qaradawi, yaitu din berhubungan dengan masalah الثبوت dalam Islam, sesuatu yang tetap dan tidak bisa berubah, seperti Akidah dan Ibadah Mahdah. Kapan berubah, itulah yang dinamakan bid'ah yang dilarang. Dalam salah satu hadis sangat tegas berkata:

 ‏"‏ مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Barangsiapa yangmendapakan petunjuk dari Allah tidak akan sesat dan siapa yang disesatkan, maka tidak akan mendapat petunjuk baginya. Sesungguhnya perkataan paling benar adalah kitab Allah, urusan paling buruk adalah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat dan setiap yang sesat tempatnya di neraka.

Sebaliknya ada yang disebut dunyah. Dalam hadis disebut, "Kalianlah yang lebih tahu tentang duniamu." Masalah dunia menurut al-Qaradawi, berhubungan dengan muamalah kebudayaan dan masalah tersebut bersifat tatawwur. Tatawwur adalah antonim dari subut, yaitu terus-menerus berkembang dan berubah semakin ke masa kini semakin cepat perubahan itu berlangsung. Ajaran Islam yang bersifat subut dan tatawwur adalah pelajaran dasar bagi setiap muslim. Tanpa memahaminya, berarti akan terjadi semacam gagal paham dan itulah yang melanda sebagian komunitas muslim.

Ajaran tatawwur terus-menurus berkembang tanpa pernah berhenti yang setiap hari makin cepat. Menurut hasil penelitian Peter Russell bahwa perubahan ditinjau dari segi hasil kelipatan perkembangan iptek, baru terjadi dua kali lipat dalam jarak waktu 50.000 tahun pada masa pra sejarah. Semakin ke sini perubahan itu berlangsung semakin cepat sampai tahun 1973 perubahan terjadi dua kali lipat hanya memerlukan jarak waktu lima tahun. Sekarang perubahan itu, seakan terjadi setiap saat. Jadi andai kata ada orang tidak mengikuti trend perubahan itu diibaratkan orang berdiri di tengah jalan Sultan Alauddin yang sedang sibuk lalu lintas padat, dan yang akan terjadi pasti ia akan tergilas kendaraan yang lalu lalang.

Saya pernah menulis, tepatnya di bulan November 2020, betapa di dunia ini telah terjadi perubahan ke perubahan yang tidak bisa ditebak. Sampai ahli sosial budaya berpandangan tidak ada yang tetap kecuali perubahan itu sendiri. Dalam QS al-Rahman: 26-27 disebutkan,
QS Ar-Rahman, 26-27,
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Semua yang ada di bumi itu akan binasa (berubah)
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
Itulah hukum perubahan pada ilmu budaya. Binatang, misalnya, tidak berubah sejak jaman Nabi Adam tetap telanjang bulat sampai masa kini. Karena itu ia disebut tak berbudaya.

Ketika kuliah di Jakarta 1986 pertumbuhan Warung Telekomunikasi (Wartek) bagai cendawan di musim hujan. Di mana dengan mudah metemukan Wartek. Tetapi mamasuki era HP, Wartek satu persatu berguguran, sampai pada akhirnya Wartek menyerah kalah tak berkutik. Akhirnya, era Wartek betul-betul tamat dan digantikan model lain dalam berkomunikasi, yaitu lewat HP.

Perubahan begitu cepat berlangsung, terkadang di luar perkiraan manusia sendiri. Baru saja kita dikagetkan pengusaha taksi yang menguasai dunia transfortasi. Sekarang satu per satu gulung tikar digantikan oleh alat transfortasi digital, seperti Grab atau Gojek. Sebagian taksi yang ingin bertahan harus tunduk mengikuti sistem digital, sebab jika tidak, mereka akan sekarat. Grab sudah memasuki bandara yang dijadikan benteng pertahanan terakhir taksi. Grab dengan sistem digital begitu meninabobokan penumpang. Setiap pesan via telepon segera direspon dalam waktu sesingkat-singkatnya. Tak perlu tawar menawar. Driver datang dengan harga pasti. Ditambah lagi pelayanan prima. Driver tidak mungkin mempermainkan penumpangnya. Jika driver mencoba mempermainkannya akan rugi sendiri lagi pula segera terdeteksi di pusat data dan akan dapat sanksi dari perusahaan, sebab mereka di kontrol sebuah sistem on line. Grab selalu memanjakan konsumennya dengan fasilitas dan inovasi baru. Misalnya program Ovo lewat pembayaran otomatis. Baik penumpang atau pun driver saling diuntungkan karena tidak lagi menunggu pengembalian uang kecil. Pesan makanan bisa lewat Grab Food, pelanggan tinggal menunggu di rumah dengan santai. Perubahan ini akan terus-menerus berlangsung.

Demikian halnya dalam dunia bisnis sedang berkembang transformasi ke sistem e-commercial yang bisa mempengaruhi bisnis konversional. lihatlah peristiwa gerai atau toko ritel lokal maupun asing tumbang satu per satu. Beberapa perusahaan pun di ambang kebangkrutan. Mulai dari 7-Eleven, Matahari Department Store, Nyonya Meneer, sampai yang terbaru raksasa ritel mainan global Toys "R"  yang terlilit tumpukan utang. Artinya, semua segmen kehidupan sedang terjadi transformasi. Jadi jika ingin survival dalam dunia bisnis, harus bisa mempelajari trend perubahan konsumen yang sedang mulai bergerak ke trend baru. Sudah banyak konsumen beralih berbelanja lewat sistem online. Trend ini, semakin hari semakin ramai digemari dan susah dibendung, seperti dengan cara demonstrasi para sopir penumpang konvensional terhadap sopir Grab. Memang, berhenti sementara, sesudah itu jalan lagi, bahkan lebih ramai dan legal. Pemerintah pun terpaksa melegalkan, sebab itulah trend zaman yang tak terbendung. Jika tidak, pemerintah akan hanyut terbawa arus yang semakin deras.

Seri berikutnya, perlu melihat pengaruh trend transformasi perubahan terhadap masalah keagamaan. Perubahan itu memberi dampak positif dan negatif pada pengembangan agama sendiri.  Jangan sampai jika tidak ikut dalam trend perubahan. Akan tertinggal atau ditinggalkan oleh umat.

Natijah,
1. Islam agama fitrah yang menjaga keseimbangan antara yang subut dan yang tatawwur.
2. Inovasi artinya bid'ah, dalam muamalah dan kebudayaan wajib ada bid'ah tanpa ada bid'ah akan ketinggalan atau ditinggakan. Dalam aqidah dan ibadah mahdah tidak boleh ada inovasi atau bid'ah, kapan ada bid'ah, maka itu adalah kesesatan dan kesesatan tempatnya dalam neraka.
3. Ini pelajaran dasar yang wajib dikuasai agar tidak gagal paham. Kekisruhan terjadi di sebagian komunitas muslim, karena tidak bisa membedakan ajaran subut dan tatawwur bahkan terkadang dipertukarkan.

Wasalam,
Makassar, 13 Januari 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

SISTEM KEKERABATAN ORANG BUGIS, MAKASSAR, MANDAR DAN TORAJA

SEKILAS SEJARAH MASUKNYA KRISTEN DI ALOR