PENDEKATAN DALAM STUDI ANTARA MAZHAB DALAM ISLAM

by Ahmad M. Sewang 

Dalam sebuah seminar hasil kerjasama antara DPP IMMIM dan Harian Fajar dengan nara sumber yang sengaja mengundang Kang Jalal dari Bandung dan Imam Besar Masjid Istiqlal dari Jakarta, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A. Kang Jalal menekankan urgensi ukhuwah Islamiah. Sedang Imam besar menekakan bahwa trend umat masa kini, sedang berangkat dari berpegang satu mazhab ke multi mazhab. Dalam membangun masa depan Islam yang berwawasan kita perlu memahami pandangan terbaik dari banyak Imam mazhab. Sehingga dalam bangunan Islam ke depan akan dengan mudah menyelesaikannya dengan kualitas tinggi, disebabkan setiap batu bata yang digunakan berasal dari produksi terbaik dari setiap mazhab. Setiap mazhab memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Kekuatan itulah yang seharusnya dimanfaatkan untuk bangunan Islam ke depan. Tidak perku sungkan menerima pandangan terbaik dari mazhab mana pun.

Sejalan dengan itu, maka dalam studi tentang keragaman mazhab, digunakan tiga pendekatan, yaitu, Pertama, pendekatan apologetis, yaitu membicarakan berbagai mazhab untuk menegaskan dan membela keunggulan mazhab sendiri. Untuk itu, dilakukan dengan mengumpulkan perbedaan-perbedaan  di antara mazhab-mazhab yang diperbandingkan. Lalu menunjukkan kelemahan mazhab lain. Sebenarnya pendekatan ini mengkonstruksi mazhab lain dari perspektif mazhab sendiri. Kedua, pendekatan fenomenologis, yaitu berusaha memahami setiap mazhab dari kerangka mazhab itu sendiri. Melihat mazhab-mazhab itu sebagai perspektif-persfektif yang beragam dalam memahami Islam. Ketiga, pendekatan ukhuwah. Berbagai  mazhab dilihat dengan upaya untuk memahami mazhab-mazhab itu. Di sini peneliti tidak berdiri sebagai hakim yang mengadili mazhab apa pun dan tidak mempersoalkan perbedaan justru mencari titik persamaan dalam keragaman. Pendekatan yang terakhir ini seharusnya bisa digunakan untuk menyatukan umat Islam. Untuk itu, ada semacam trend masa kini untuk mencari titik temu antara mazhab dan organisasi. Sebab jika pendekatan apologetis di atas dipedomani, maka umat Islam akan sulit mencapai persatuan sebab intern mazhab itu sendiri berbeda antara satu sama lain.

Pandangan tersebut di atas saya berusaha mennambutnya sebagai upaya menuju persatuan umat dengan menulis sebuah buku berjudul, "Persatuan Umat dan Saling Memahami Perbedaan. Buku ini juga menggunakan pendekatan ukhuwah. Dalam buku ini dikemukakan sebab-sebab terjadinya perbedaan dalam Islam dan bagaimana solusi menyatukannya. Juga dikemukakan mana perbedaan yang disyariatkan dan mana tercela yang harus dihindari.

wassalam,
Makassar, 19 Maret 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

SISTEM KEKERABATAN ORANG BUGIS, MAKASSAR, MANDAR DAN TORAJA

SEKILAS SEJARAH MASUKNYA KRISTEN DI ALOR