PESANTREN TERINDIKASI MENDUKUNG RADIKALISME DAN TERORISME, Studi Kasus Pada Pesantren Darul Aman Makassar
Oleh: Badruzzaman
Peneliti Balai Litbang Agama
Makassar
ABSTRAK
Penelitian dilakukan atas instruksi Menteri Agama melalui Kepala
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI untuk mengamati Pesantren Darul
Aman yang diindikasi oleh Badan Nasional Penaggulangan Teroris (BNPT) mendukung
radikalisme dan terorisme.
Penelitian menemukan bahwa indikasi Pesantren Darul Aman
mendukung radikalisme dan teorisme tidak
tampak pada visi, misi, kurikulum, proses pendidikan, tenaga pengajar, dan
jaringan kerjasama pesantren. Selain itu, ditemukan pula peran pendidikan,
sosial, dan keagamaan pesantren sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar
pesantren.
A. Pendahuluan
Badan
Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Saud Usman Nasution, menyampaikan dalam
Diskusi Publik yang diselenggarakan di oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB), bahwa dari hasil profiling terdapat sejumlah 19
pondok pesantren di Indonesia yang
terindikasi mendukung kegiatan radikalisme dan terorisme. Menurut
pemberitaan online News Republika, Selasa 02 Februari 2016, 20:50, Saud Usman Nasution menyampaikan bahwa ke-19
pondok pesantren tersebut ditengarai memiliki pengajar yang masuk dalam
jaringan terorisme. Dia menekankan bahwa langka preventif perlu dilakukan dan
berencana untuk mendiskusikan kevalidan indikasi ini dengan Kementerian Agama
RI da MUI serta sejumlah ormas Islam.
Selain
fungsi agama, Kementarian Agama juga memiliki fungsi pendidikan, khususnya
pendidikan keagamaan (pondok pesantren). Peningkatan kualitas pondok pesantren
dilakukan dalam dalam rangka mengembangkan pribadi akhlakul karimah bagi
peserta didik yang memiliki kesalehan individu dan sosial dengan menjunjung
tinggi jiwa keikhllasan, kesederhanaan, kemandirian, pesaudaraan sesama umat
Islam, (ukhuwah Islamiyah), rendah hati (tawadu’) toleran, keseimbangan
(tawazun), moderat (tawasuth), keteladanan (uswah), pola hidup sehat, dan cinta
tanah air. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, berbagai program yang telah dilaksanakan oleh instansi jajaran
Kementerian Agama mulai dari tingkat pusat, propinsi, kabupaten bahkan
kecamatan; instansi pendidikan, kelitbangan dan kediklatan.
Meresponi
pemberitaan tentang 19 pondok pesantren yang terindikasi mendukung kegiatan
radikalisme dan terorisme, maka Menteri Agama RI menginstrusikan Kepala Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama dan jajarannya untuk melakukan kajian
verifikatif terhadap terhadap pesantren-pesantren tersebut. salah satu dari
pesantren itu adalah Pondok Pesantren Darul Aman Makassar.
B. Kajian Indikasi Mendukung Radikalime dan Terorisme
1.
Latar Belakang Pendirian
Pesantren
Darul Aman merupakan pemisahan dari Pondok Pesantren Darul Arqam binaan ormas
Islam Muhammadiyah yang diprakarsai oleh salah seorang tokoh agama, K.H.Djabbar Ashiry. Permasalahan
pengelolaan Pondok Pesantren Darul Arqam menjadi motiv pendirian Pesantren
Darul Aman. K.H. Abd. Djabbar Ashiry bersama dengan tokoh Muhammadiyh lainnya:
Ahmad Ma’wa, Muhammad Said A Saman, LC, da H. Sempang Ali mendirikan Pesantren
Darul Aman, pada tahun 1988 (berdasarkan akte pendirian: Jumat, 10 Rabiul Awal
1408/21 Oktober 1988). Lokasi pondok pesantren berdampingan dengan Pondok
Pesantren Darul Arqam.
Sepeninggal
K.H. Abd. Jabbar Ashiry, pengelolaan pesantren digantikan oleh menantunya Abd.
Jalil Thahir (suami Dra.Hj. Chaeriyah A. Djabbar). Saat ini menjabat sebagai Pimpinan
Yayasan Buq’atun Mubaraqah, sementara pesantren didirekturi oleh H. Muh. Yusuf
Mantasya, LC. Sebelumnya pesantren dikelola oleh Muhammad Iqbal Abd. Jalil
(cucu K.H.Abd. Jabbar Ashiry).
2. Yayasan Buq’atun Mubaraqah
Yayasan Buq’atun Mubaraqah dirikan pada Ahad, 12 Rabiuh Awwal 1409
H/23 Oktober 1988. Yayasan ini berazaskan Pancasila dalam berbangsa dan bernegara;
beraqidah Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.
Maksud dan tujuan yayasan adalah ikut aktif berpartispasi dengan
program Pemerintah RI untuk mencerdaskan kehidupan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur, sehat dan
sejahtera, dengan jalan mengusahakan pendidikan/pengajaran, pelayanan
kesehatan, panti asuhan anak yatim/terlantar, pengembangan masyarakat dan
lain-lain yang dianggap perlu.
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, maka yayasan berusaha:
a.
Mendirikan dan
mengasuh tempat-tempat pendidikan (madrasah dan sekolah), kurus dan latihan
keterampilan.
b.
Mendirikan dan
mengasuh tempat-tempat pelayanan kesehatan masyarakat.
c.
Mendirikan dan
mengasuh panti asuhan anak yatim/terlantar.
d.
Mengadakan
pengembangan masyarakat.
e.
Dan lain-lain
yang sah dan halal.
Visi yayasan adalah pembaharuan,
pemberdayaan, dan kemandirian menuju pencerahan sehingga unggul dalam prestasi
dan berakar pada nilai-nilai Al-Qur’an da Sunnah, serta budaya bangsa, menuju
masyarakat madani, yaitu masyarakat yang memiliki sifat dan sikap, aktif
berinisiatif, berkereasi dan bertanggung jawab. Sementara misi yayasan adalah:
a.
Meneyelenggarakan
program pendidikan dan pelatihan yang berakar pada sistem nila Islam dan budaya
masyarakat dengan tetap mempretimbangkan perkembangan IPTEK sebagai langkah
kongkrit guna mewujudkan pencerahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
menuju masyarakat madani.
b. Menambah dan meningkarkan unit usaha guna
memberdayakan kader/SDM sabagai
upaya menciptakan sumber dana baru menuju kemandirian dan pencerahan di tengah
masyarakat.
c.
Meningkatkan
dan mengembangkan potensi serta kemampuan lembaga dan SDM, sehingga peran
sertanya sebagai mitra dan ujung tombak terdepan dalam pembangunan, semakin
nyata dan terasa dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Tujuan
Yayasan:
Mencetak warga
binaan sosial yang beriman, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri, berguna
bagi masyarakat, bangsa dan negara menuju masyarakat madani. Lulusan pondok pesantren diharapkan menjadi
sosok generai muslim yang beraqidah lurus, beribadah yang benar, berakhlak
mulia, berilmu dan berwawasan luas, badan sehat dan kuat, sanggup berusaha,
trampil, mandiri, sanggup mengendalikan hawa nafsunya, mampu mengatur waktu
dengan efisien, teratur dan rapi dalam segala urusan, dan bermanfaat bagi
masyarakat.
Tabel
1. Indikasi pada Visi, Misi dan Tujuan Yayasan Buq’atun Mubaraqah
NO.
|
KONSEP
|
RAGAM INDIKASI
|
|||||
TERORIS
|
RADIKA
LIS
|
FUNDA
MENTAL
|
FLURALIS
|
KEBANG SAAN
|
KEAGA MAAN
|
||
1
|
Berazaskan Pancasila
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
-
|
2
|
Beraqidah Islam
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
3
|
Bersumber Al-Qur’an dan Sunnah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
4
|
Berpartispasi aktif dalam
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
program pemerintah RI
|
|||||||
5
|
Mencerdaskan kehidupan bangsa
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
menuju masyarakat adil dan makmur,
|
|||||||
sehat dan sejahtera,
|
|||||||
6
|
Pendidikan/pengajaran
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
7
|
Pelayanan kesehatan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
8
|
Panti asuhan anak
yatim/terlantar.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
9
|
Pengembangan masyarakat.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
INDIKASI
|
|||||||
10
|
Usaha lain yang sah dan halal
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
3.
Pesantren Darul Aman
a.
Visi pesantren:
Pembaharuan, pemberdayaan, mandiri, menuju pencerahan sehingga unggul dalam
prestasi dan berakar pada nilai-nilai Al-qur’an dan Sunnah serta budaya bangsa menuju
madani.
b.
Misi pesantren:
1)
Meningkatkan
mutu pendidikan susuai dengan tuntunan masyarakat dan perkembangan IPTEK
2)
Meningkatkan
prestasi di bidang kurikuler dan ekstra kurikuler.
3)
Menyelenggarakan
program pendidikan yang senantiasa berakar pada sistem Islam dan budaya
masyarakat dengan tetap mengikuti perkembangan di dunia luar sebagai langkah
konkrit guna mewujudkan pencerahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
menuju masyarakat madani.
c. Tujuan
Pesantren: Mencetak kader Muslim, Dai,
dan Mujahid untuk mengaktualisasikan firman Allah Q.S. Fushilat: 33.
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ
دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Tabel 2. Indikasi pada Visi, Misi,
dan Tujuan Pesantren
NO.
|
KONSEP
|
RAGAM INDIKASI
|
|||||
TERORIS
|
RADIKA
LIS
|
FUNDA
MENTAL
|
FLURALIS
|
KEBANG
SAAN
|
KEAGA
MAAN
|
||
1
|
Pembaharuan, pemberdayaan,
mandiri, menuju
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
pencerahan sehingga unggul dalam
prestasi
|
|||||||
2
|
Nilai-nilai Al-qur’an dan Sunnah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
3
|
Budaya bangsa menuju madani
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
|
4
|
Mutu pendidikan susuai
dengan tuntunan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
masyarakat dan perkembangan IPTEK
|
|||||||
5
|
meningkatkan prestasi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
6
|
Berakar pada sistem Islam
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
7
|
Berakar budaya masyarakat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
8
|
Pencerahan dalam kehidupan
berbangsa
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
dan bernegara menuju masyarakat
madani.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
-
|
|
9
|
Mencetak kader Muslim dan dai.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
10
|
Mencetak kader mujahid
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
Konsep mujahid, menurut pimpinan dan pengelolan Pondok Pesantren,
tidak diartikan sebagai jihad atau berperang dengan menggunakan senjata melawan
musuh Islam. Tetapi muhajid diartikan sebagai kesungguhan mengerjakan dan
memperjuangkan visi dan misi pesantren. Untuk mencapai visi dan misi pesantren
dibutuhkan manusia yang memiliki tiga karekter yaitu muslim dan da’i yang
memiliki kesungguhan yang kuat. Karenanya tujuan untuk mencetak kader mujahid tidak
mengindikasikan bahwa Pondok Pesantren Darul Aman mendukung radikalisme dan
terorisme. Selain itu mujahid dimaknakan seorang yang kuat jiwa dan raganya dan
bersunggu-sungguh memperjuangkan kejayaan agama dan negaranya dalam kerangka
NKRI (Wawancara: Iqbal Jalil, pembina pesantren dan anggota DPRD Makassar dari
PKS).
4. Jenis Satuan
Pendidikan
Yayasan Buq’atun Mubaraqah mengelola satuan pendidikan satuan
pendidikan umum (formal) dan satuan pendidikan keagamaan (non formal). Satuan
pendidikan umum terdaftar di Kementrian Diknas yaitu TK, SMP, dan SMU.
Sementara pendidikan keagamaan terdaftar di Kementerian Agama adalah pesantren
dan Madrasah Diniyah Takmiliyah.
Kedua jenis pendidikan tersebut merupakan kebijakan regulatif
pemerintah di mana pembinaannya di bawah dua kementerian yang memiliki fungsi
pendidikan, yaitu Kementerian Diknas dan Kementerian Agama. Karena pendirian
dua jenis satuan pendidikan itu tentunya jauh dari indikasi mendukung
radikalisme dan teroris.
5. Kurikulum
Pesantren Darul Aman.
Pesantren Darul Aman menerapkan tiga jenis kurikulum. Yaitu
kurikulum yang dikeluarkan oleh Kementerian Diknas, Kementerian Agama dan
kurikulum Pesantren. Kurikumum Kementerian Diknas mencakup semua mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah umum, baik tingkat TK, SD, SMP dan SMA. Pada tingkat
SLTA dibuka empat jenis program studi, yaitu Program Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Program Ilmu Bahasa, dan Program
Keagamaan khusus MA.
Kurikulum Kementerian Agama mencakup semua mata pelajaran yang
diajarkan di madrasah dan pesantren (sesuai Peraturan Menteri Agama No. 13
tahun 2014 tentang Pendididkan Keagamaan Islam). Terdapat pula muatan kurikulum
pesantren sebagai ciri khas Pesantren Darul Aman, yaitu pengajian kitab-kitab
berbahasa Arab.
Struktur kurikulum Pesantren Darul Aman adalah:
a.
Pembelajaran Al
quran terdiri atas mata pelajaran: Qur’an, Tajwid, Hafalan, Tafsir, dan Uluml
Tafsir.
b.
Pembelajaran
Bahasa Arab terdiri atas mata pelajaran: Nahwu, Sharaf, Muthalaah, Insya’,
Balagha, Khot, Mahfudzat, Imla’,
c.
Pembelajaran
Islamiyah terdiri atas mata pelajaran: Hadits, Mustalahul Hadist, Fiqhi, Ushul
Fiqhi, Aqidah, Tarikh Tasyrik, dan Tarikh Islam.
d.
Pembelajaran
Umum terdiri atas mata pelajaran: kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggeris, Matematika, Kesenian, Pendidikan Jasmani, Sejarah, Geografi, Ekonomi,
Sosiologi, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, dan Keterampilan.
Sementara referensi yang dipergunakan adalah:
a.
Pembelajaran
Qur’an: Ilmu tajwid Pesantren Darul Istiqamah Gontor, Tafsir Jalalain (1-6),
Manna Khattabi.
b.
Pebelajaran
Bahasa: Durusullughah dn Nahwul Wadhi, Kitabutasyrif Bangil, Qiraatur Rasyidah,
Silsilah Al Balaghah (LIPIA), Khot Versi Bur, Mahfuzhat Gontor, Imla’ Versi Rahman
C.
c.
Dirasah
Islamiyah: Hadis Arabain, Taisyirul Musthalah, Fighi Kementerian Agama RI,
Ushul Fiqhi Ibnu Utzaimin, Kitab Tauhid, Khulazatul Tarikh Tasyrik, Kulazatul
Nurul Yaqin.
d.
Pembelajaran
Umum; semua literatur yang diajurkan Kementerian Diknas RI.
Kurikulum Muatan Lokal terdiri atas:
a.
Penggunaan
bahasa Inggeris dan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari yang diadopsi dari
pola pembinaan yang diterapkan oleh Pesantren Darussalam Gontor.
b.
Program Tahfiz
al Qur’an yang diadopsi pola pembinaan tahfiz al Qur’an yang diterapkan di
International Islamic University di Islamabad Pakistan.
Pengembangan Diri terdiri atas:
a.
Pembelajaran komputer,
pembelajaran komputer berfokus pada mempelajari beberapa softwere dan teknologi
informasi.
b.
Hisbul Wathan,
meliputi kepanduan, kepemimpinan dan wawasan kebangsaaan.
c.
Informasi
Konseling Remaja, kegiatannya memberikan pengetahuan kepada santri berkaitan
dengan bahaya seks bebas, dan
narkoba,
d.
Kegiatan
Ilmiah, meliputi Karya Ilmiah Siswa, Olimpiade Sains dan Teknologi, dan majalah dinding,
e.
Olah Raga,
meliputi: Futsal, sepak bola, basket ball, panahan, dan lain-lain.
f.
Seni, meliputi:
Drama Voice
g.
Seni Bela Diri,
mengajarkan siswa Pencak Silat Tapak Suci
h.
Bahasa
meliputi, English Club, Arabic Club.
Tabel 3. Indikasi pada Kurikulum Pesantren
NO.
|
KONSEP
|
RAGAM INDIKASI
|
|||||
TERORIS
|
RADIKA
LIS
|
FUNDA
MENTAL
|
FLURALIS
|
KEBANG
SAAN
|
KEAGA
MAAN
|
||
1
|
Kurikulum Diknas dan Kemenag
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
-
|
2
|
Pembelajaran Al Qur’an
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
3
|
Pembelajaran Bahasa
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
4
|
Pembelajaran Islamiyah
|
-
|
-
|
BUKAN
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
5
|
Pembelajaran Umum
|
INDIKASI
|
|||||
6
|
Referensi Gontor
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Referensi Kitab Klasik
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
||
8
|
Referensi LIPIA
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
||
9
|
Pembelajaran Bahasa Pola Gontor
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
-
|
INDIKASI
|
|
10
|
Tahfizd Qur’an Pola IIU Islamabad
Pakistan
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
-
|
INDIKASI
|
|
11
|
Pembelajaran Komputer
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
|
12
|
Hisbul Wathan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
13
|
Kegiatan Ilmiyah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
INDIKASI
|
|
14
|
Seni
|
INDIKASI
|
|||||
15
|
Pencak Silat Tapak Suci
|
||||||
16
|
Olahraga Panahan
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
Sejumlah konsep pada tabel di atas dijelaskan sebagai berikut:
a. Dirasah Islamiyah dimaksukan adalah Hadis
Arabain, Taisyirul Musthalah, Fighi Kementerian Agama RI, Ushul Fiqhi Ibnu
Utzaimin, Kitab Tauhid, Khulazatul Tarikh Tasyrik, Kulazatul Nurul Yaqin.
b. Universitas Islam Internasional Islamabad
(bahasa Inggris: Islamic International University, Islamabad, bahasa Urdu: بين الاقوامی اسلامی يونيورسٹی,
bahasa Arab: الجامعة
الإسلامية العالمية إسلام آباد);
lebih populer dengan nama IIU), dimaksudkan adalah sebuah perguruan tinggi
riset negeri yang terletak di kawasan perkotaan Islamabad, Pakistan. yang
dianggap sebagai salah satu institusi terkemuka untuk mempelajari Islam,
teologi, perbandingan agama dan ilmu agama Islam. Universitas
berdiri pada 11 November 1980, dengan nama Universitas Islam, yang pada awalnya
hanya memiliki 9 mahasiswa program magister hukum, dan kelas dimulai di kampus
Universitas Quaid-i-Azam, Islamabad. Kemudian Universitas direstrukturisasi,
reorganisasi dan direkonstitusi sebagai Universitas Islam Internasional oleh
Presiden Republik Islam Pakistan pada Maret 1985. Universitas merupakan salah
satu institusi pendidikan tinggi perdana dan juga merupakan salah satu
universitas terbesar di Pakistan. Dengan sekitar 30.000 mahasiswa yang terdaftar
di IIU, universitas ini berada di peringkat teratas di antara universitas
dengan kategori umum oleh Komisi Pendidikan Tinggi Pakistan pada tahun 2012.
Universitas menawarkan program sarjana, magister dan doktoral di bidang sains,
teknik, humaniora, seni, ilmu agama, ilmu sosial dan ilmu pengetahuan alam
(Wikipedia).
c. Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) dimaksudkan adalah lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu
tentang agama Islam yang berada dibawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin
Saud Riyadh. Berlokasi di Jakarta Selatan didirikan pada tahun
1400 H/ 1980 M (Wikipedia).
d. Pesantren Modern Darussalam Gontor adalah sebuah pondok pesantren
di Kab Ponorogo Jawa Timur yang terkenal melahirkan tokoh-tokoh agama yang di
Indonesia yang dominan berpaham anti radikalime dan terorisme, seperti
K.H.Hasyim Muzadi, M. Hidayat Nur Wahid, Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama
RI), Muhammad Baftuh Basyumi dan lain sebagainya.
e. Pencak Silat Tapak Suci, merupakan seni bela diri berada di bawah naungan
ormas Muhammadiyah sebagai organisasi otonom ke 11. Organisasi ini telah
terdaftar sebagai anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia berazas Islam,
bersumber Al Qur’an dan As Sunnah dan berjiwa persaudaraan.
f.
Olah Raga
Panahan. Panahan merupakan salah satu jenis ekstrakurikuler di Pesantren Darul
Aman, diajarkan untuk mengembangkan daya fokus dan keberanian siswa. Darul Aman
Archery Club ini sudah terdaftar sebagai
anggota dan dilatih oleh Persatuan Panahan Seluruh Indonesia, dan Pesantren
Darul Aman sudah pernah mengikuti pertandingan panahan tingkat nasional di
Banteng (Wawancara Mulahizun, pembina olah raga panahan Pesantren Darul Aman).
6. Karakteritik
Pembina/Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar di Pesantren Darul Aman merupakan alumni dari
berbagai perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri. Perguruan
tinggi dalam negeri adalah UNHAS, UIN Alauddin, Universitas Muslim Indonesia
(UMI), Unversitas Negeri Makassar (UNM), Univerrsitas Muhammadiyah Surakarta
(UMS). Sementera perguruan tinggi luar negeri, Islamic International
University, Islamabad, Pakistan, Al Azhar University Cairo, Universitas Islam
Internasional Malaysia, Institut Teknologi Ibnu Sina (INTIS) Malaysia, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Islam dan Arab Jakarta.
Selain itu, karakteristik afiliasi paham/organisasi keagamaan tenaga pengajar pun beragam. Terdapat tenaga
pengajar yang berafiliasi pada paham/organisasi keagamaan Muhammadiyah,
Nahdlatul Ulama, Wahdah Islamiyah, Jamaah Tablik, Tarekat Khalwatiyah. Bahkan
terdapat sejumlah guru yang beranggotakan partai tertentu, seperti PKS, Partai
Amanat Nasional.
Tabel 4. Indikasi pada Tenaga Pengajar
NO.
|
KONSEP
|
RAGAM INDIKASI
|
|||||
TERORIS
|
RADIKA
LIS
|
FUNDA
MENTAL
|
FLURALIS
|
KEBANG
SAAN
|
KEAGA
MAAN
|
||
1
|
UNHAS
|
INDIKASI
|
|||||
2
|
UIN ALAUDDIN
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||||
3
|
UNM MAKASSAAR
|
INDIKASI
|
|||||
4
|
UMS
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||||
5
|
UMI
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||||
6
|
IIU Islamabad
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
||
7
|
Al Azhar Cairo
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
||
8
|
UII Malaysia
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
||
9
|
INTIS Malaysia
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
||
10
|
LIPIA
|
BUKAN
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
||
11
|
Muhammadiyah
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||||
12
|
Nahdlatul Ulama
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||||
13
|
Wahdah Islamiyah
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||||
14
|
Jamaah Tablik
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||||
15
|
Kalwatiyah
|
INDIKASI
|
|||||
16
|
PKS
|
BUKAN
|
BUKAN
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||
17
|
PAN
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
7. Jaringan
Kerja Sama Pesantren
Saat ini pimpinan Pesantren Darul Aman gencar-gencarnya berkerja
sama dengan dua organisasi, yaitu WALHI, dan ROTARY CLUB. Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia (WALHI) adalah organisasi lingkungan hidup independen,
non-profit, dan terbesar di Indonesia. Rotary Club atau Rotary Internasional merrupakan
bisnis dan profesional yang memberikan jasa kemanusiaan, mendorong adanya
standar etika yang tinggi dalam setiap kegiatan sukarela dan membantu membangun
kebersamaan dan kedamaian dunia. Mottonya adalah Service above Self (Mementingkan Kegiatan Saling Membantu
daripada Kepentingan Diri Sendiri). Pesantren Darul Aman pernah mendapat
bantuan pembangunan ruang kelas dari Rotary Club.
Selain itu jaringan kerjasama pendidikan dilakukan dengan, antara lain:
a.
Kementerian
Agama, dalam hal pembina pendidikan keagamaan (pondok pesantren).
b.
Kementerian
Diknas, satuan pendidikan formal yang didirikan adalah semua sekolah umum, mulai dari TK, SD, SLTP,
dan SLTA. Beberapa instansi lain adalah:
c.
Kerjasama
dengan PU dalam hal kebersihan (TPS), pengolaan limbah padat dan cair,
d.
Kerjasama
dengan Kementerian Sosial dalam hal pembinaan 80 anak panti asuhan, mendapat kepercayaan
sebagai penyelenggara asuransi kesehatan sosial (Askesos),
e.
Mendapat
bantuan dari Yayasan Darmais.
f.
Dinas Kesatuan
Bangsa dan Politik, terdaftar sebagai lembaga sosial keagamaan.
g.
Kemeterian
Koprasi, Perindustrian dan Perdagangan, sebagai instansi instansi pembina koperasi. Koperasi
Pesantren Darul Aman berkembang lancar.
h.
Selain itu,
kejasama pengiriman santri untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
luar negeri seperti ke Madinah, Mekah, Mesir, Malaysia, Amerika, Brunai
Darussalam, Jepang, Australia, dan Pakistan.
Tabel 5. Indikasi pada Kerjasaama
NO.
|
KONSEP
|
RAGAM INDIKASI
|
|||||
TERORIS
|
RADIKA
LIS
|
FUNDA
MENTAL
|
FLURALIS
|
KEBANG
SAAN
|
KEAGA
MAAN
|
||
1
|
WALHI
|
INDIKASI
|
|||||
2
|
ROTARY CLUB
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||||
3
|
KEMENAG
|
INDIKASI
|
INDIKASI
|
||||
4
|
KEMENDIKNAS
|
INDIKASI
|
|||||
5
|
KEMENT PU
|
INDIKASI
|
|||||
6
|
KEMENT SOSIAL
|
INDIKASI
|
|||||
7
|
YAYASAN DARMAIS
|
INDIKASI
|
|||||
8
|
KEMENT KOPERINDAG
|
INDIKASI
|
|||||
9
|
KERJASAMA PENDIDIKAN
|
INDIKASI
|
|||||
DGN BEBERAPA NEGARA
|
C. Penilaian Masyarakat Terhadap Pondok Pesantren Darul Aman
Salah satu aspek yang diamati untuk memastikan dugaan indikasi Pesantren
Darul Aman mendukung radikalisme dan terorisme adalah menggali penialain
masyarakat terhadap pesantren tersebut.
1.
Pesantren
Darul Arqam.
Seperti disampaikan terdahulu bahwa Pesantren Darul Aman merupakan pemisahan dari Pesantren Darul Arqam
binaan ormas Muhammadiyah. Pemisahannya dikarenakan permasalahan dualisme
pengelolaan pesantren Darul Arqam, yaitu Pengasuh yang disurattugaskan oleh
Pengurus Ormas Muhammadiyah, Abd. Jalil Thahir
(santri dan pengurus pesantren Darul Aman menyapanya kiyai/ayahanda) mengakui
pesantren sebagai milik keluarga karena usahannya selama ini mengembangkan
pesantren bersama mertuanya dan K.H. Djabbar Ashiry, sementara Pengurus Ormas
Muhammadiyah pun juga mengakui bahwa Pesantren Darul Aman merupakan salah satu lembaga otonom organisasi. Akibatnya,
asset tanah pesantren dibagi dua, separuh tanah dimiliki oleh Abd. Djalil
sekeluarga, yang kemudian didirikan pesantren Darul Aman. Menurut Direktur Pesantren Darul Arqam, bahwa Abd. Jalil Thahir
merupakan salah satu kader Muhammadiyah, namun secara organisatoris telah
diberhentikan sebagai anggota Muhammadiyah.
Menanggapi dugaan sebagai salah satu pesantren yang terindikasi
mendukung kegiatan radikalisme dan terorisme, pengurus Pesantren Darul Arqam
dominan tidak mengetahu hal itu. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan pelatihan
tertentu untuk membangkitkan semangat dan keahlian dalam rangka mendukung
radikalisme dan terorisme tidak pernah diketahuinya, meskipun pengurus kedua
pesantren itu selalu saling bersilaturahmi dalam kegiatan sosial keagamaan. Pengurus
Pesantren Darul Arqam hanya mengetahui bahwa Pesantren Darul Aman dikelola
dengan sistem pendidikan yang
sama dengan Pesantren Darul Arqam.
2.
Pengurus RW Di mana
Pesantren Darul Aman Berlokasi
Penilaian Pengurus RW terhadap aktivitas pembelajaran di Pesantren
Darul Aman bahwa peran pendidikan, sosial, dan keagamaan pesantren sangat
dirasakan oleh masyakakat setempat.
Masyarakat sangat terbantu dalam hal pemilihan satuan pendidikan keagamaan
dekat dari rumahnya. Dominan anak-anak warga RW disekolahkan di TK dan SD Buq’atun Mubaraqah, karena satu-satunya
pesantren yang membuka jenjang pendidikan umum TK dan SD. Masyarakat merasakan
peningkatan kuallitas keberagamaan anak-anakya setelah bersekolah di TK dan SD
tersebut.
Selain itu, salah seorang pengurus pesantren, Muhammad Iqbal Jalil,
merupakan salah seorang wakil rakyat di
DPRD Makassar sangat dikenal dekat pada masyarakat. Ia pernah mencanangkan
Kelurahan PAI Kecamatan Biringkanaya menjadi perkampungan pesantren, dimana saai ini satu-satunya
kelurahan di Kecamatan Baringkanaya yang memiliki empat pesantren. Muhammad Iqbal Jalil dikenal juga sebagai da’i pintar di lingkungan pesantren. Ia
sering diminta untuk memberikan ceramah
agama pada setiap kegiatan keagamaan
masyarakat, seperti HBI, ceramah taksiah, nasehat perkawinan, dan lain-lain. Ia pun aktif dalam membatu kebutuhan fasilitas keagamaan, atas
bantuannya juga tanah lokasi salah satu masjid diperluas.
Masyarakat pun sangat terbantu oleh Pesantren Darul Aman atas kebutuhan-kebutuhan
pelayanan keagamaan. Layanan keagamaan yang dilakukan antara lain yaitu
pengurusan jenazah, mulai mengkafani, memandikan, dan mensalatinya.
Menanggapi pemberitaan bahwa Pesantren Darul Aman termasuk salah
satu pesantren yang diindikasi mendukung radikalisme dan teroris. Pengurus RW
tidak mengetahuinya. Pengurus RW tidak pernah menyaksikan aktivitas-aktivitas
di pesantren seperti pemberian pemahaman agama yang esktrim dan mengajak untuk
berlaku kasar terhadap orang yang berbeda pendapat denganya, pelatihan-pelatihan kemiliteran dengan menggunakan senjata, dan
lain-lain bentuk pengajaran yang mendukung gerakan radikalisme da terorisme,
kecuali seni bela diri pencak silat. Pengurus RW mengaku sering masuk Pesantren
Darul Aman dan ngobrol bersama satpam pesantren (yang juga sebagai salah seorang pengurus RW, Ketua RT) sampai larut malam, dan kegiatan-kegiatan
semacam itu tidak pernah ditemukan.
Pesantren pun melibatkan masyarakat dalam hal menjaga keamanan
pesantren. Petugas keamanan pesantren adalah salah seorang pengurus RW (Ketua
RT) dan angota POLRI. Pengurus RW pernah dititipi pesan bahwa suatu saat
ditemukan salah seorang santri yang melarikan diri, mohon ditangkap di
diserahkan ke pesantren. Selain itu pengurus RW pernah disampaikan tetang pesan
KH Jabbar Ashiry tentang pagar pesantren yang paling aman adalah masyarakat.
Menanggapi aktivitas pelatihan panahan di Pesantren Darul Aman,
pengurus RW tidak menggetahui kegiatan itu. Yang diketahui adalah kegiatan
pendidikan Hizbul Wathan dengan kegiatan baris berbaris dan kepramukaan.
3. Polisi Pembina Masyarakat (Binmas)
Polisi yang ditugaskan Sub Bagian Direktorat Satpam/Polsus di
Kelurahan Pai Kecamantan Biringkanaya
menanggapi pemberitaan tentang indikasi Pesantren Darul Aman mendukung
radikalisme dan terorisme dengan tegas dan jelas menyatakan bahwa pemberitaan
itu tidak betul. Menurutnya, kegiatan-kegiatan yang dapat
diktegorikan/diindikasi mendukung kegiatan redikalisme dan terorisme di
pesantren Darul Aman tidak ada. Dia selalu memantau perkembangan dan aktivitas
pesantren tersebut dan menempatkan dua anggotanya di pesantren itu sebagai
satpam, yaitu seorang pengurus RW dan dan Polisi Khusus.
C.
Penutup
1.
Indikasi
mendukung radikalisme dan terorisme pada proses pendidikan di Pesantren Darul
Aman tidak ditemukan. Konsep Mujahid pada tujuan pesantren tidak diartikan sebagai jihad atau
berperang dengan menggunakan senjata melawan musuh Islam. Tetapi muhajid
diartikan sebagai kesungguhan mengerjakan dan memperjuangkan visi dan misi
pesantren. Untuk mencapai visi dan misi pesantren dibutuhkan manusia yang
memiliki tiga karekter yaitu muslim dan da’i yang memiliki kesungguhan yang
kuat. Karenanya tujuan untuk mencetak kader mujahid tidak mengindikasikan bahwa
Pondok Pesantren Darul Aman mendukung radikalisme dan terorisme. Selain itu
mujahid dimaknakan seorang yang kuat jiwa dan raganya dan bersunggu-sungguh
memperjuangkan kejayaan agama dan negaranya dalam kerangka NKRI. Sementara
olahraga panahan merupakan salah satu jenis ekstrakurikuler di
Pesantren Darul Aman, diajarkan untuk mengembangkan daya fokus dan keberanian
siswa. Darul Aman Archery Club
ini sudah terdaftar sebagai anggota dan dilatih oleh Persatuan Panahan
Seluruh Indonesia.
2.
Aktivitas
pendidikan, sosial, dan keagamaan yang dilakukan oleh Pengurus Pesantren Darul
Aman sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar pesantren.
Komentar