Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

KHAZANAH SEJARAH:ISLAM DAN PENGHARGAAN PADA HAK ASASI MANUSIA (1)

by Ahmad M. Sewang  Sesuatu yang diperbolehkan jika dilakukan secara berlebihan berubah menjadi larangan, misalnya ekspresi kecintaan pada agama, etnis, dan bangsa yang dilakukan secara berlebihan menjadi negatif sebab bisa jadi penyebab munculnya semangat rasialisme, etnosentrisme bahkan chauvinisme, sedang  chauvinisme jadi faktor penyebab Holocaust, yaitu  pembunuhan secara besar- besaran kepada etnis Yahudi yang dianggap inferiority oleh etnis Ariyah Jerman yang menganggap diri mereka speriority. Perlu disadari bahwa Tuhan menciptakan manusia dalam perbedaan. Antara manusia saja sudah ditemukan  perbedaan, mulai dari performance, wajah, suara, dan sidik jarinya, sekali pun mereka kembar. Demikian juga cara berpikir setiap manusia tidak sama sebagai perbedaan pengalaman setiap orang. Nuansa perbedaan itu disebut kepribadian. Disebut demikian karena hanya menjadi milik pribadi yang bersangkutan.  Asal kejadian bagi setiap orang penting sebagai penanda sebuah identitas. Perbedaan iden

IN MEMORIAM DR. NASRUDDIN IBRAHIM

by Ahmad M. Sewang  Ketika buku Ibu Prof. Dr. HJ.  Andi Rasdiyanah diluncurkan Perpustakaan kota Makassar, saya sengaja gubahkan sebuah puisi, tetapi saya merasa artikulasi saya kurang fasih, mungkin dipengaruhi sakit saya. Beliau sahabat yang baik dan rajin mengabadikannya setiap kegiatan. Kembali dari peluncuran buku tersebut saya meminta kepada almarhum Dr.  Nasruddin Ibrahim membacakannya yang mungkin masih bisa dilacak lewat Google, ternyata artikulasinya sangat bagus. Almarhum kelihatannya juga penggemar puisi dan selalu gembira jika diajak bicara. Almarhum seorang yang kreatif, sependek yang saya ketahui, dialah printis sebagai orang pertama di PPs Alauddin yang memakai Power Point dalam ujian promosi doktor. Saya mengetahui itu, karena sayalah promotornya. Sekarang, orang yang periang itu telah pergi selamanya. Kita doakan almarhum semoga dimaafkan segala dosanya dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkannya diberi ketabahan dan kesabaran. Amin! K

KHAZANAH SEJARAH:SETIAP ETNIS DAN BANGSA MEMILIKI NALURI MENCINTAI ASAL KEJADIANNYA

by Ahmad M. Sewang Mencintai asal kejadian, seperti etnis, agama, dan bangsa, adalah bagian dari naluri kemanusiaan yang disebut primordial. Sampai di sini kecintaan itu tidak boleh dihindari sebagai bagian dari hak dasar manusia. Namun jika kecintaan itu diekspresikan secara berlebihan, bukan lagi bagian hak asasi tetapi justru pelanggaran terhasap hak asasi manusia itu sendiri, sebab bisa berdampak keluar berupa kekacauan sosial, seperti memunculkan diskriminasi dan koflik. Itulah yang disebut primordialisme. Jika hal itu dibiarkan, akan bisa meningkat menhadi lebih parah lagi menjadi chauvinisme, yaitu sebuah sikap atau cinta kepada tanah air yang sangat berlebihan. Bangsa Jerman sebagai ernis Ariyah memproklamirkan diri di masa Adolf Hitler sebagai etnis paling mulia yang mereka banggakan, mengakibatkan timbulnya malapetaka kemanusiaan dalam sejarah. Mereka menganggap etnis lain seperti Yahudi adalah etnis inferior yang harus dihabisi mengakibatkan terjadinya peristiwa holocaust. H

KHAZANAH SEJARAH:SETIAP ETNIS, BANGSA, DAN AGAMA, MERASA TERBAIK PADA PERIODE TERTENTU

by Ahmad M. Sewang Setelah mempelajari, berbagi etnis, bangsa, dan agama di dunia, hampir semuanya merasakan merekalah paling unggul, bahkan termulia yang terkadang mengatas namakan Tuhan dalam kitab suci. Karena itu, jika perasaan ini dibiarkan tanpa ada regulasi  yang mengatur, maka akan terjadi persaingan kurang sehat yang bisa menimbulkan konflik antara satu sama lain.  Sejak awal, Tuhan telah mengingatkan melalui firman-Nya dalam QS al-Rum: 32,  ...كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ ... Tiap-tiap golongan, partai  merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. Dalam agama Yahudi dan Nasrani barulah senang jika semua manusia mengikuti agama mereka. Karena agama merekalah yang terbaik, seperti disebut dalam   QS al-Baqarahl/120, وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ .... Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Penganut Yahudi menganggap bahwa mereka pilihan Tuhan. Mereka

KHAZANAH SEJARAH:SEMUA MEDIA SOSIAL ADALAH SARANA MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

by Ahmad M. Sewang  Setelah memperhatikan konten banyak medsos dan himbauan untuk kembali kepada tujuan utama medsos, yaitu salah satunya untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan membimbing ke arah yang lebih positif. Sehingga medsos lebih terasakan manfaatnya. Sebagai manusia pasti memiliki kekurangan plus kelebihan. Kekurangan itulah yang harus diluruskan, bukan sebaliknya dijadikan media untuk menghina dan mengecilkan kehormatan orang lain. Media sebaiknya fungsional untuk pencerahan dan pencerdasan serta menyebarluaskan kebaikan yang mendapatkan nilai plus, bahkan pahala. Kebiasaan saya, menulis artikel dengan tujuan kelak menjadi sebuah buku. Akhir-akhir ini, ada permintaan dari LP2M menulis buku. Alhamdulillah, sebelum penandatanganan kontrak buku saya sudah selesai. Saya juga bersyukur karena setiap tahun paling tidak menulis satu buku untuk memenuhi tugas dosen bahkan tiga tahun terakhir saya telah menulis empat buku dan masih ada lagi satu buku menunggu penerbitnya. Jika sa

KHAZANAH SEJARAH:AWAL PERPECAHAN UMAT DAN DAMPAKNYA PADA MASA KINI

by Ahmad M. Sewang Seperti dikemukakan pada seri sebelumnya bahwa pembunuhan Usman bin Affan oleh para pemberontak,  disebut sebagai al-fitnatul kubra atau malahpetaka yang maha dahsyat. Kedahsyatannya karena ikut mempengaruhi pemerintahan berikutnya. Bukan hanya sampai di situ, juga lantunannya jauh melintas sampai ke era kini di dunia Islam. Akibat pembunuhan Usman mengakibatkan Perang Saudara pertama dalam Islam juga jadi penyebab berdirinya aneka mazhab teologi dan fikih, seperti dapat dibaca dalam perjalanan sejarah umat. Jadi kita kembali lagi untuk memperkuat tesis pada seri sebelumnya bahwa mazhab baru dikenal dalam sejarah Islam setelah pasca Nabi, karena itu mazhab sesungguhnya adalah produk historis.  Keberadaan mazhab bagai pisau bermata dua. Di satu sisi  turut menguntungkan karena memperkaya khazanah  peradaban Islam. Aneka mazhab telah ikut berfastabiqul khaerat. Namun di sisi lain, bisa jadi penyebab kemunduran jika digunakan untuk saling menafikan satu sama lain. Tidak

KHAZANAH SEJARAH:POLITIK SEBAGAI ILMU WAJIB DIKETAHUI SEPERTI BIDANG ILMU KEBUDAYAAN LAINNYA

by Ahmad M. Sewang  Sebenarnya, penulis sedang memikirkan sebuah tulisan sebagai pemantik agar teman-teman netisan bisa membantu menulis sebuah gagasan menuju persatuan umat Islam yang sedang mengalami perpecahan. Namun salah satu medsos (WA) kembali mempersoalkan bahwa seakan berpolitik itu haram disentuh. Judul artikel seperti tertera di atas bahwa politik sebagai ilmu wajib diketahui. Menurut adagium,  "Buta paling berbahaya adalah buta politik sebab orang lain bisa mempermainkan." Karena itu di universitas yang baik selalu ditemukan fakultas sosial politik agar masyarakat tercerahkan dan tidak mudah dipermainkan dalam masalah politik. Hanya saja pada tataran praktik perlu dipertimbangkan, karena tidak semua tempat bisa berpolitik, khususnya low politic. Karena itu para politician membagi politik dalam dua bagian, Pertama low politik tidak sembarang tempat bisa disampaikan, misalnya kampanye tidak boleh di tempat umum, seperti di perguruan tinggi, masjid, dan gedung pemeri

KHAZANAH SEJARAH:PERSATUAN UMAT DI ERA NABI SAW.

by Ahmad M. Sewang  Persatuan di kalangan umat Islam berlangsung baik di era Nabi saw. terutama pada periode Madinah. Persatuan itu, berkat leadership  dan kewibawaan Nabi dalam memimpin masyarakat. Seperti yang sudah banyak tersebar luas bahwa bangunan pertama yang didirikan Nabi segera setelah hijrah ke Madinah adalah masjid. Lembaga inilah yang menjadi pusat pembinaan ukhuwah, baik kelompok Muhajirin atau pun Ansar, bahkan menurut sirah Nabawy Ibn Hisyam bahwa di masjid itu pula Nabi menerima delegasi Kristen dari Najran. Di masa awal hijrah, muslim di Madinah secara demokrafi masih minoritas, seperti informasi sejarah yang sampai pada penulis, tetapi karena citra Nabi sejak bermukim di Mekah sudah tersebar luas di seantero kabilah Arab bahwa Nabi adalah al-amin, jujur, dan bisa dipercaya sehingga penduduk Madinah yang plural bisa menerima dan mengangkatnya sebagai pemimpin. Citra positif Nabi inilah yang menjadi modal sosia untuk mempersatukan masyarakat plural. Beliau menciptakan