Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

MENELUSURI FILOSOFI HIKMAH BERKURBAN DALAM AL-QURAN

Gambar
Oleh: Ahmad Mujahid Dalam al-Quran, paling tidak, ada tiga kata yang menunjuk makna ibadah kurban, yaitu: Pertama, kata qurbaan. Kedua, kata az-zibh dan ketiga adalah kata an-nahr. Berikut uraian lebih lanjut beberapa ayat yang relevan dengan ibadah kurban berdasarkan ketiga istilah di atas.  1. Pengurbanan Habil dan Qabil: Gerakan Menjadi Manusia Rabbani dan Pembebasan Diri Menjadi Manusia Setan Di antara ayat yang relevan dengan pembahasan bagian adalah QS. al-Maidah/ 5: 27-31, sebagai berikut: ۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ لَىِٕنْۢ بَسَطْتَّ اِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِيْ مَآ اَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَّدِيَ اِلَيْكَ لِاَقْتُلَكَۚ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ رَبَّ الْعٰلَمِيْنَ اِنِّيْٓ اُرِيْدُ اَنْ تَبُوْۤاَ بِاِثْمِيْ وَاِثْمِكَ فَتَكُوْنَ مِنْ اَصْحٰبِ النَّارِۚ وَذٰلِكَ جَزٰۤؤُا الظّٰلِم

HIKMAH KE 14 DALAM KITAB AL-HIKAM

Gambar
Ahmad Mujahid اَلْكَوْنُ كُلُّهُ ظُلْمَةٌ  وَإِنَّمَا أَنَارَهُ ظُهُوْرُ الْحَقِّ فِيْهِ , فَمَنْ رَأَى الْكَوْنَ وَلَمْ يَشْهَدْهُ فِيْهِ أَوْ عِنْدَهُ أَوْ قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ فَقَدْ اَعْوَزَهُ وُجُوْدُ الْأَنْوَارِ, وَحُجِبَتْ عَنْهُ شُمُوْسُ الْمَعَارِفِ بِسُحُبِ الْآثَارِ. Artinya: “Alam semesta (al-kaun) itu kesemuanya berupa kegelapan, sedang penerangnya, adalah dzahirnya (tampilnya) al-Haq (Allah) di dalamnya, maka barangsiapa melihat alam semesta namun tidak menyaksikan Al-Haq di dalamnya, atau padanya, atau sebelumnya, atau sesudahnya, maka benar-benar ia telah tersilaukan oleh wujud  cahaya-cahaya, dan telah terhijab (tertutup) ia dari matahari ma’rifat  oleh awan-awan jejak penciptaan.” Menurut penulis, dalam kalimat hikmah ke 14 di atas, dapat dipahami beberapa point yang ingin dikemukakan oleh Ibnu Athaallah, yaitu:  Pertama. Ibnu Athaallah ingin menegaskan bahwa segala sesuatu yang berupa al-kaun atau makhluk yang diciptakan Allah, pada asalnya atau awalya