KHAZANAH SEJARAH: MEMBERI=MENERIMA

by Ahmad M. Sewang

Biasanya jika ada tulisan bagus di medsos penulis menelepon langsung kepada penulisnya sebagai rasa empati, tetapi kali ini penulis tidak menelepon melainkan  langsung memperkaya tulisan itu sebagai tanda empati pada tulisan akhy Aswar Hasan yang berjudul, "memberi=menerima," yang diviralkan kemarin. Tulisan itu dikutip dari renungan harian Rhonda Byrne penulis buku terkenal The Secret tahun 2006 yang best seller dan telah diterjemahkan dalam 44 bahasa di seluruh dunia. Penulis teringat pada suatu saat dalam sebuah diskusi yang dilaksanakan oleh Forum Dosen di kantor Tribun Timur yang dipimpin Adi Suryadi Culla. Salah seorang peserta mengemukakan pendapat, "Jika ada pengusaha mendirikan sebuah pabrik (garmen) sambil berusaha msejahterakan penduduk yang bermukim di sekitar lingkungan pabrik itu, pada hakikatnya, pemilik pabrik itu telah memperkaya dirinya sendiri," kata peserta diskusi itu, sebab orang di sekitar pabrik itulah akan menjadi konsumen dan pengguna utama garmen yang di produksi pabrik itu.

Penulis ingin memperkaya tulisan Akhy, dengan menambahkan sebuah versi kisah lain berjudul, "Petani Jagung dari Osaka Jepang." Karena kisah ini sudah lama, sampai lupa dari mana sumbernya. Insya Allah sumbernya bisa dipertanggungjawabkan, sebab kisah ini adalah kisah nyata yang sebelumnya sudah divalidasi. Kisahnya sebagai berikut: Di sebuah desa di Osaka, Jepang, terdapat seorang petani jagung unggulan. Si petani itu berkali-kali memenangkan award sebagai penghasil jagung terbaik sepanjang musim. Suatu hari, seorang wartawan dari koran lokal melakukan wawancara untuk menggali rahasia kesuksesan petani tersebut. Wartawan itu menemukan bahwa ternyata kesuksesannya karena dia selalu membagikan benih jagung unggulannya kepada para petani tetangganya.

"Bagaimana bisa berbagi benih jagung dengan tetangga Anda, lalu bersaing dengannya dalam kompetisi yang sama pada setiap tahunnya?" tanya wartawan dengan penuh rasa takjub. Si petani itu menjawab, "Anda hsrus percaya pada hukum "keterhubungan" (law of attraction) dalam kehidupan, yaitu angin akan menerbangkan serbuk sari dari jagung yang akan berbuah dan membawanya dari satu ladang ke ladang yang lain. Jika saya membagikan kepada para petani tetangga dengan bibit yang jelek, secara pasti mereka akan menanam jagung jelek, maka kualitas jagung saya akan turut menurun ketika terjadi serbuk silang," jawab si petani lugas. "Jika saya ingin menghasilkan jagung berkualitas unggul, maka saya harus membantu tetangga saya untuk menanam jagung yang unggul pula", tambah si petani itu. Persis hukum alam yang tarik menarik dalam buku The Secret yang dikutip Akhy Aswar Hasan

Natijah:
1. Seorang pengusaha akan sukses jika ia bisa dia bisa mensejahterakan masyarakat sekitarnya, sebab yang akan nantinya menjadi konsumen utama adalah masyarakat di sekitarnya juga. Apa yang bisa mereka belanjakan jika tidak sejahtera.
2. Jika ingin menikmati kebaikan dalam hidup, lebih dahulu harus memulai dengan menabur kebaikan kepada orang sekitar. Orang cerdas akan bertambah cerdas, jika ia bisa mencerdaskan orang lain.
Hal inilah yang penulis yakini dari firman Allah QS al-Rahman, 60:
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).

Wassalam,
Makassar, 22Juni 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

SISTEM KEKERABATAN ORANG BUGIS, MAKASSAR, MANDAR DAN TORAJA

SEKILAS SEJARAH MASUKNYA KRISTEN DI ALOR